Tulisan Jawi Ada Karena Islamisasi

Medan, NU Online
Masuknya pengaruh Islam di Kepulauan Melayu Nusantara sebagai bentuk islamisasi menjadi faktor terciptanya tulisan Jawi atau dikenal dengan sebutan tulisan Arab Melayu. Dalam khazanah Islam tradisional Jawa disebut Arab Pegon.

Hal itu disampaikan pengamat arkeologi Islam, Nurdin AR pada dialog interaktif "Jejak Kebudayaan
Islam di Sumatera" yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara di Medan, Selasa (5/10).

Tulisan Jawi, katanya, merupakan tulisan Melayu yang memakai aksara Arab atau aplikasi Arab dalam bahas Melayu.

Ia menambahkan, timbul dan berkembangnya bahasa dan kesusasteraan Melayu Islam dan dipakainya tulisan Jawi mulai dari Samudera Pasai, Malaka dan Aceh Darussalam merupakan aspek penting dalam proses islamisasi Kepulauan Melayu Nusantara.

Datangnya Islam di kalangan masyarakat Melayu dan bertukarnya berbagai agama di berbagai kerajaan Melayu menjadi Islam, menjadikan abjad dan bahasa Arab dijadikan sebagai milik masyarakatnya, katanya.

Ia menjelaskan, berdasarkan pendapat para ahli, baik yang berpijak pada data arkeologis maupun data literer, diperkirakan agama Islam sudah mulai tersebar di Kepulauan Melayu Nusantara sejak abad ke-7 Masehi.

Selain itu, para orientalis menganggap proses islamisasi di Kepulauan Melayu Nusantara terjadi pada tahun-tahun akhir abad ke-13 Masehi di Samudera Pasai, kata mantan Kepala Museum Provinsi Aceh itu.

Penyebaran agama itu, katanya, di antaranya faktor para pedagang Arab yang berhubungan dengan China melalui Selat Malaka sejak abad ke-5 Masehi.

Tidak mustahil pula, tambahnya, para pedagang Arab muslim itu juga singgah di pelabuhan-pelabuhan tua di ujung barat Pulau Sumatera, seperti Barus, Singkil, Lamuri, Pidie, Pasai dan Peureulak dan mulai menyebarkan Islam di tempat itu secara perlahan.

Ia menambahkan, bahasa yang dipakai para pendakwah menyampaikan risalah Islam yaitu bahasa Melayu-Jawi yang sudah menjadi bahasa pergaulan terutama dalam perdagangan. (ant/hmz)

Posting Terbarau

Kaum hawa identik dengan keindahan dan kecantikan. Berbagai upaya dilakukan untuk menambah kecantikan dan kepercayaan diri. Pasar dan produk kecantikan terus meluas dan berbagai teknologi dikembangkan untuk memenuhi permintaan mengoreksi ....

Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfudz MD menyakatan, Indonesia kesulitan menghadapi gerakan radikalisasi Islam. Munculnya gerakan ini perlu mendapat perhatian NU dan rakyat Indonesia.Hai itu disampaikanya usai mengahidiri Seminar Internasional 100 tahun KH Wahid Hasyim di Pondok Pesantren....

Kisruh yang terjadi dalam kongres PSSI membuat kalangan persepakbolaan negeri ini seakan diujung tanduk kehancuran, andai saja kongres yang akan kembali digelar di Solo nanti kondisinya tidak berubah sebagaimana kongres sebelumnya maka sangsilah yang akan dihadiahkan oleh FIFA kepada PSSI. Kondisi tersebut...