KOTA MANNA, BE – Jika Polri ada densus 88 untuk menangkap dan mengantisipasi gerakan teroris, maka Gerakan Pemuda (GP) Ansor punya Densus 99. Densus 99 ini kurang lebih sama tugasnya dengan densus 88, tetapi densus 99 ini sifatnya hanya mengantisipasi masuknya gerakan radikal seperti teroris ataupun NII ke seluruh wilayah Indonesia sedangkan densus 88 lebih ke mengungkap jaringan dan menangkap para pelakunya.
Ketua GP Ansor BS, Ismet Putra Harminta mengungkapkan, khusus di Kabupaten BS kemarin sedang melakukan seleksi bagi anggota GP Ansor untuk menjadi densus 99. Jumlah anggota densus ini sebanyak 55 orang terbagi di 11 kecamatan dalam wilayah Kabupaten BS. “Jadi masing-masing kecamatan akan kita tempatkan 5 anggota densus 99,” terang Ismet.
Dalam seleksi kemarin, para anggota banser yang dididik khusus untuk menjadi anggota densus ini, diberikan uji materi mengenai wawasan kebangsaan seperti pemahaman mengenai NKRI, paham Islam Al Sunnah Wal Jamaah, wawasan wiyatamandala, termasuk mengenai paham ke ansoran dan ke NU-an.
Mereka juga diberikan ilmu kebatinan untuk mengantisipasi kalau sampai ada perlawanan dari orang-orang tidak senang terhadap upaya densus 99 melawan gerakan radikal ini. Kemarin, anggota banser yang akan dijadikan anggota densus mempertunjukan aksi mereka mematahkan kikir yang terbuat dari baja serta memecahkan botol dengan menggunakan tangan kosong.
Setelah lulus seleksi anggota densus, maka mereka diberikan wewenang untuk memantau pergerakan warga di kecamatan masing-masing, apakah ada kemungkinan yang sudah mulai terhasut gerakan radikal. “Jadi setiap 1 minggu sekali, kita akan meminta laporan setiap perkembangan di kecamatan masing-masing. Kalau ada temuan, nanti bisa berkoordinasi dengan kepolisian atau TNI,” demikian Ismet. (911)
Sumber : BE "Keterangan foto dalam posting ini diambil dari http://m.komhukum.com"